Profil PR
1.
Humas
yang Melembaga/In-House PR
Organisasi
humas dalam perusahaan diistilahkan sebagai humas yang melembaga/state of
being. Sebagai bidang yang melembaga, berarti memiliki seseorang yang memimpin,
memiliki staf, dan memiliki ruang/tempat dan sarana/prasarana pendukungnya.
Jabatan-jabatan
yang ada dalam bagian humas memiliki tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang
jelas. Pengorganisasian di sini adalah tentang struktur, wewenang, tugas, dan
tanggung jawab. Humas yang melembaga lebih dikenal dengan istilah
bagian/departemen/divisi humas/PR communication.
2.
Humas
Agency/Ekstern PR
Ekstern
PR adalah sebuah lembaga/perusahaan independen yang berbadan hukum dan bergerak
dalam layanan dibidang humas. PR ekstern meliputi:
a.
PR
Full Service
Sebuah perusahaan tersendiri yang
bergerak dalam bisnis pelayanan kehumasan, meliputi kegiatan konseling dan
sekaligus pelayanan konsultasi dan pelayanan yang mereka berikan kepada klien
(perseorangan/perusahaan PR tersebut).
b.
PR
Consultant
Yaitu perusahaan PR yang bergerak
dalam Layanan konsultasi kehumasan. Pelayanan kosultan yang diberikan
tergantung dari kompetensi yang dimiliki para konsultannya.
3.
Event
Organizer
Event Organizer, adalah
perusahaan yang melayani jasa sebagai pelaksana sebuah event/kegiatan yang
berhubungan dengan publik. Perusahaan ini cenderung spesialis, misalnya:
-
Launching
product
-
Pameran/
exhibition
-
Pertemuan-pertemuan
(seminar, lokakarya, konvensi, konferensi)
-
Jumpa
pers/press conference, press tour, dan sebagainya
-
Show
dan kontes-kontes
Pola Komunikasi PR
Pola
komunikasi public relations dalam suatu organisasi pada prinsipnya yaitu setiap
bagian harus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak untuk mencapai
tujuannya. Setiap bentuk oerganisasi, pendekatan dalam melakukan kegiatan
komunikasi yang dipakai antara satu organisasi dengan organisasi lain tidaklah
sama,masing-masing mempunyai karakter yang satu dengan lainnya mamiliki variasi
berbeda-beda.
Setiap karakter organisasi, misalnya dalam bentuk
perusahaan sangatlah bergantung pada skala besar kecilnya perusahaan
tersebut.jika perusahaan hanya memiliki beberapa karyawan maka penyampaian
informasi dapat dilakukan secara langsungkepada karyawan tersebut. Lain halnya dengan perusahaan besar yang memiliki ratusan bahkan
ribuan karyawan maka penyampaian informasi kepada mereka merupakan suatu
pekerjaan yang mungkin sangat kompleks dan memerlukan kemampuan sumber daya
manusia untuk dapat membuat konsep dalam menentukan jaringan komunikasi yang
efektif dan efesien di lingkungan perusahaan. Komunikasi yang efektif dapat
terjadi apabila public relations sebagai komunikator melakukan pemeriksaan atau
menganalisis kondisi komponen dalam proses komunikasi (kriyantono,2012:30).
Pola komunikasi terdiri atas beberapa macam, yaitu:
a) Pola Komunikasi Primer
Pola komunikasi primer merupakan suatu proses penyampaian
oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu simbol sebagai media
atau saluran. Dalam pola ini terbagi menjadi dua lambang verbal dan nirverbal.
Lambang verbal yaitu bahasa, yang paling sering digunakan karena bahasa mampu
mengungkapkan pikiran komunikator. Sedangkan lambang nirverbal yaitu lambang
yang di gunakan dalam berkomunikasi yang bukan bahasa, namun merupakan isyarat
dengan menggunakan anggota tubuh antara lain; kepala, mata, bibir, tangan dan
sebagainya.
b) Pola Komunikasi Sekunder
Pola komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian
oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai
media kedua setelah memakai lambang pada media pertama. Komunikator yang
menggunakan media kedua ini karena yang menjadi sasaran komunikasi yang jauh
tempatnya, atau banyak jumlahnya. Dalam proses komunikasi secara sekunder ini
semakin lama akan semakin efektif dan efisien, karena didukung oleh teknologi
informasi yang semakin canggih.
c) Pola Komunikasi Linear
Linear di sini mengandung makna lurus yang berarti
perjalanan dari satu titik ketitik yang lain secara lurus, yang berarti
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal.
Jadi, dalam proses komunikasi ini biasanya terjadi dalam komunikasi tatap muka
(face to face), tetapi juga adakalanya komunikasi bermedia. Dalam proses
komunikasi ini, pesan yang disampaikan akan efektif apabila ada perencanaan
sebelum melaksanakan komunikasi.
d) Pola Komunikasi Sirkular
Sirkular secara harfiah berati bulat, bundar, atau
keliling. Dalam proses sirkular itu terjadinya feedback atau umpan balik, yaitu
terjadinya arus dari komunikan kekomunikator, sebagai penentu utama
keberhasilan komunikasi. Dalam pola komunikasi seperti ini, proses komunikasi
berjalan terus yaitu adanya umpan balik antara komunikator dan komunikan.
Macam-Macam PR
Humas adalah sesuatu yang terdiri dari semua bentuk
komunikasi berencana baik ke dalam maupun ke luar antara organisasi dengan
publiknya untuk mencapai tujuan khusus, yakni pengertian bersama. (frank
jeffkins,1986).
Humas adalah sebuah sistem komunikasi untuk menciptakan
niat baik. Public relations is a system of communication to create
goodwill.(frank jeffkins,1986).
Adapun
macam – macam humas diantaranya :
1. Humas Pemerintah
2. Humas Industri dan Bisnis
3. Humas Sosial
4. Humas Internasional
A. Humas
Pemerintah
Pengertian
Peranan Humas di lingkungan pemerintahan sangat penting dalam membangun citra
positif bangsa dan negara. Apalagi dewasa ini pemerintah tengah menghadapi
berbagai persoalan kemasyarakatan yang mendasar, yakni peningkatan investasi
guna mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Upaya revitalisasi peranan
kehumasan sangat penting dan menjadi tuntutan yang mendesak saat ini, wajib
dilaksanakan di semua instansi pemerintah, sebagai momentum strategis untuk
melakukan perubahan tatanan peranan kehumasan yang dapat bersinergi secara
efektif. Humas pemerintah selalu dituntut kemampuannya dalam menghadapi
tantangan dan perubahan lingkungan yang sangat cepat. Di era keterbukaan
sekarang ini humas mempunyai peran ynag penting dan strategis.
Humas
adalah kegiatan komunikasi dalam organisasi yang berlangsung dua arah dan
timbal balik. Posisi Humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang
ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi. Sasaran Humas adalah publik
internal dan eksternal, di mana secara operasional humas bertugas membina
hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya
rintangan psikologis yang mungkin terjadi di antara keduanya. Secara definitif,
humas adalah suatu fungsi manajemen yang bertujuan menjembatani antara organisasi
dan stakeholder baik di luar maupun di dalam. Apa pun yang terjadi di
organisasi, humas harus tahu. Humas harus mengetahui segala kebijakan dari
organisasi. Jadi humas sebagai juru bicara pemerintah harus mengetahui segala
kebijakan publik yang diambil itu dapat diimplementasikan dengan baik, sangat
membutuhkan dukungan publik. Tapi bagaimana publik mau mendukung, kalau tidak
mengetahui maksud kebijakan tersebut. Di samping itu, sering ditemui masalah
yaitu kebijakan publik yang diambil pejabat ditanggapi salah oleh masyarakat.
Ini terjadi, karena kurangnya informasi yang diterima masyarakat terkait dengan
maksud dan tujuan dari kebijakan tersebut. Untuk itu sangat diperlukan
penyampai pesan yang baik, dan humas harus mampu memfasilitasinya.
Humas
juga berperan menjembatani antara kepentingan pemerintah dan masyarakat daerah
di satu pihak dengan pihak-pihak lain dalam meningkatkan kinerja pembangunan di
masyarakat serta kegiatan pemerintahan. Jadi salah satu peran humas adalah
membina hubungan yang harmonis dengan masyarakat dan membina martabat instansi
dalam pandangan masyarakat, guna memperoleh pengertian, kepercayaan dan
dukungan dari masyarakat. Selain itu, seiring pelaksanaan otonomi daerah yang
dititikberatkan pada pemberdayaan dan peran serta masyarakat, menjadikan peran
aparatur humas dan lembaga kehumasan pemerintah sebagai jembatan antara
kepentingan pemerintah daerah dengan masyarakat. Fungsi humas sangat penting
dalam organisasi dan lembaga pemerintahan.
Humas
dituntut berperan dan berfungsi secara strategis dan profesional sehingga
seorang humas haruslah memiliki kualifikasi yang memadai. Peran aparatur humas
itu ada tiga yakni pertama memberi informasi pada publik mengenai
langkah-langkah yang diambil pemerintah. Kedua, mengusahakan tumbuhnya hubungan
yang harmonis antara pemerintah dengan masyrakat dan ketiga, memberi pengertian
pada masyarakat, tentang apa yang dikerjakan oleh pemerintah di mana pemerintah
dan publik sama-sama satu persepsi. Dengan pelaksanaan peran humas tersebut,
maka kegiatan-kegiatan humas pada dasarnya diarahkan untuk pertama, memberikan
informasi kepada masyarakat tentang tugas pokok, fungsi, aktivitas dan
kebijaksanaankebijaksanaan pemerintah daerah atau kebijaksanaan di
masing-masing satuan kerja (satker) atau satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Kedua, menangkap aspirasi masyarakat dan menyampaikan kepada pemerintah atau
satker di jajaran masyarakat.
Keempat,
mewujudkan integrasi, keserasian dan keselarasan antara kepentingan
pemerintah/instansi dan kepentingan masyarakat. Kelima, mendorong dan
menegakkan peran aktif masyarakat dalam pembangunan dan keenam, meningkatkan
dan membina secara baik citra dan martabat pemerintah dan instansi dalam hal
ini satker/SKPD di jajaran Pemerintah Daerah. Dengan gambaran tupoksi tersebut,
revitalisasi peran humas pemerintah daerah mutlak diperlukan, mengingat ke
depan peran humas sangat strategis dalam kegiatan pemerintah kepada masyarakat
. Peran dan fungsi kehumasan perlu direvitalisasi agar dalam memberikan berita
bisa cermat dan akurat. Fungsi humas bukan sekadar memberi informasi akan
tetapi image yang dikeluarkan memang benar-benar untuk masyarakat luas.
Humas
pemerintah pada dasarnya tidak bersifat politis. Bagian humas di institusi
pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan atau mempromosikan
kebijakan-kebijakan mereka. Tugas pemerintah memang sangat berat, sebab
masyarakat yang dihadapi terdiri dari berbagai publik dengan kepentingan yang
sangat komplek pula. Hal ini memang tidak lepas dari “karakteristik” yang
meletak dalam setiap program/kegiatan pemerintah, antara lain sebagai berikut:
1. Program pemerintah ditunjuk untuk masyarakat luas. Dengan berbagai latar
belakang, karakter, ekonomi, pendidikan (intelejensi) yang beragam. 2. Sering
kali hasilnya abstrak, yang sulit dilihat dalam waktu dekat, bahkan dalam
jangka yang panjang sekalipun, karena sifatnya yang integral dan
berkesinambungan. 3. Program pemerintah selalu mendapat controlling/pengawasan
dari berbagai kalangan terutama pers, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan sebagainya.
Kebanyakan humas pemerintah diarahkan untuk hubungan dengan media, masalah
umum, dokumentasi dan publikasi. Sementara itu, kegiatan-kegiatan yang biasanya
ditangani oleh humas antara lain adalah konferensi pers, membuat pers release,
press clipping, pameran-pameran, penerbitan media interen, mengorganisir
pertemuan dengan masyarakat, penerangan melalui berbagai media komunikasi bagi
masyarakat, mendokumentasi berbagai kegiatan instansi, mengorganisir
kunjungan-kunjungan para pejabat, menerima keluhan masyarakat/publik.
B. Humas
Industri Dan Bisnis
Pengertian
Humas industri dan bisnis telah diterima oleh perusahaan-perusahaan besar.
Humas di sana merupakan fungsi manajemen yang turut menentukan suksesnya
operasi suatu perusahaan. Humas industri tidak dapat dilepaskan dari prinsip
ekonomi. Sebab industri dan bisnis memiliki orientasi pada keuntungan (profit
oriented). Dengan demikian, humas industri hendaknya memiliki suatu daftar
prioritas, sehingga sumber daya yang tersedia dapat disediakan seefisien
mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Bila dirinci lebih jauh lagi,
beberapa hal yang berpengaruh terhadap kehidupan dan operasional industri dan
perdagangan adalah sebagai berikut :
a. Persamaan hak dan kesempatan
untuk mendapatkan pekerjaan bagi masyarakat, memunculkan undang-undang dan
peraturan pemerintah yang menjadi pedoman untuk mencari dan memberi kesempatan
kepada golongan-golongan tertentu.
b. Kesehatan, keselamatan, dan
kesejahteraan pekerja. Peraturan-peraturan dan hukum yang tidak merugikan
pekerja dan liputan pers tentang pelanggaranpelanggaran, sangat mempengaruhi
program-program perusahaan untuk para karyawannya.
c. Perlindungan terhadap investor.
Perlindungan terhadap investor melalui peraturan wajib lapor, merupakan sisi
positif yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menahan investor,
mempengaruhi calon investor potensial.
d. Kontrol kualitas dan keamanan
atas produk-produk dan pelayanan dengan keuntungan yang memadai.
e. Integritas manajemen.
Meningkatnya perhatian masyarakat terhadap perilaku bisnis
perusahaan-perusahaan industri, terutama interaksi mereka dengan pemerintah dan
struktur politik, serta komunitas menjadikan perusahaan berhatihati memutuskan
hal-hal yang berkaitan dengan KKN.
C. Humas Sosial
Banyak
aktivitas humas yang menyangkut kesejahteraan umum terpisah dari
implikasi-implikasi komersial yang biasa. Berikut ini beberapa praktik humas
dalam organisasi-orgganisasi sosial, latar belakang, dan
penerapan-penerapannya.
1. Humas Penegak Hukum Termasuk
dalam hal ini humas yang berada dalam kepolisian. Penegak hukum perlu
mendengarkan dan tanggap terhadap kepentingan umum supaya mereka dapat membantu
masyarakat dengan baik.
2. Humas Organisasi Keagamaan
Organisasi-organisasi keagamaan sekarang mulai menyadari pentingnya media masa
untuk mencapai para jamaah dari mempropagandakan doktrin doktrin mereka.
3. Humas Profesi Profesi kedokteran,
profesi pengacara, profesi wartawan, profesi artis dan sebagainya, juga tidak
kalah dalam menggunakan pendekatan humas untuk berkomunikasi dengan masyarakat.
4. Humas Organisasi Sukarela Ada
banyak organisasi sukarela, puluhan, ratusan, bahkan mungkin ribuan, dan
kebanyakan mereka membutuhkan dana terus menerus. Sehingga dapat dikatakan
pencarian dana merupakan tujuan pokok dari organisasi ini, dana ini nantinya
untuk membiayai kerja sosial, kesejahteraan masyarakat, dan hal-hal lainnya.
Menerbitkan majalah internal, surat edaran, selebaran-selebaran, publikasi, kop
surat, dan sebagainya. Citra organisasi sosial sangat penting bagi kesuksesan
baik dalam menarik dana bantuan ataupun menjamin kerjasama dari para pekerja
sukarela. Disitulah perlunya organisasi sukarela memerlukan nasehat ahli humas
dan menggunakan pendekatan kehumasan.
D. Humas Internasional
Pendekatan
dasar
masyarakat
internasional
lahirnya
humas internasional disebabkan oleh adanya perubahan sangat cepat di dalam
segala bidang, misalnya perkembangan bidang pariwisata, bidang komunikasi,
transportasi, tukar menukar dibidang pendidikan seperti pertukaran dosen dan
mahasiswa, timbulnya masalah internasional, dalam bidang ekonomi, politik dan
sebagainya. Petugas humas akan di rekrut dari berbagai negara untuk menghindari
bias. Media yang biasa digunakan adalah pers, film, konferensi,study group, dan
sebagainya. Jelas bahwa aktivitas humas tidak dapat dibatasi oleh
batasan-batasan Negara.
Pendekatan
masyarakat Internasional berasal dari filsafat, sejarah, dan hukum. Dan
dicirikan khususnya oleh ketergantungan secara nyata pada ‘pelaksanaan
keputusan’. Dengan pelaksanaan keputusan bahwa kebijakan luar negeri
kadang-kadang memunculkan pilihan moral yang sulit bagi negarawan yang terlibat
yaitu pilihan tentang tujuan dan nilai politik yang bertentang. Pilihan
kebijakan luar negeri yang sulit dalam hal ini akan berupa keputusan untuk berperan
atau keputusan untuk ikut terlibat dalam intervensi kemanusiaan. Tradisi
masyarakat Internasional merupakan salah satu pendekatan klasik hubungan
internasional. Tetapi pendekatan ini berupaya menghindari pilihan sulit antara:
1. Egoisme dan konflik Negara
2. Keinginan baik
manusia dan kerjasama yang dimunculkan oleh perdebatan antara realisme dan
liberalisme. Perdebatan antara realisme dan liberalisme tersebut menganggap
hubngan Internasional sebagai suatu “masyarakat”. Negara dimana actor utamanya
adalah negarawan yang ahli dalam praktek ketatanegaraan. Tradisi ini memandang
ketatanegaraan sebagai aktivitas manusia yang sangat penting yang mencakup
kebijakan luar negeri, kebijakan militer, kebijakan perdagangan, pengakuan politik,
komunikasi diplomatik, pengumpulan data intelejen dan mata-mata, membentuk dan
bergabung dengan aliansi militer, mengancam atau terlibat dalam penggunaan
kekuatan bersenjata, bernegosiasi dan menandatangani perjanjian perdamaian,
memasuki perjanjian perdagangan, bergabung dan berpartisipasi dalam organisasi
Internasional, dan terlibat dalam kontak, interaksi, transaksi dan pertukaran
Internasional yang tak terhitung. Hal ini berarti bahwa keterkaitan kebijakan
luar negeri suatu negara dan negarawan harus menjadi fokus sentral analisis:
kepentingan, pertimbangan, maksud, ambisi, kalkulasi, dan miskalkulasi,
keinginan, keyakinan, harapan, ketakutan, keraguan, ketidakpastian, dan
seterusnya
Sumber Referensi
1. Journal “Acta Diurna” Vol.I.No.I.Th.2013
2. Ruslan, Rusady. 2010. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi (Cetakan
ke-5). PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.